Kamis, 14 Juni 2012

manfaat menonton film kisah hidup

Dalam cuplikan berbagai film banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari hal motivasi, positif mind sampai bagaimana kita menghargai hidup dan mencintai orang yang pali kita saying yaitu orangtua. Banyak pelajaran dalam hal tersebut dimana ada seorang orang tua yang yang mencintai seorang anaknya, mencintai setulus hati walaupun anaknya tersebut memiliki kekurangan fisik, meskipun keadaan anaknya sangat kekurangan tetapi kasih saying ayah tidaklah kurang . begitupun seseorang yang memiliki kekurangan mereka memiliki motivasi yang sangat besar. Dari sini sangat banyak manfaat dengan memononton film tadi dari kita menghargai diri sendiri, rasa berterima kasih terhadap orang tua dan rasa kasih saying yang tak bias terbalaskan dari orang tua apapun itu dengan keadaan apapun dan dalam kondisi apapun mereka memiliki cinta yang begitu besar . bagaimana kita dapat berfikir positif dsb.

Senin, 23 April 2012

Teori Kepribadian Sehat : Aliran Humanistik dan pendapat Allport

Teori Kepribadian Sehat

A. Aliran Humanistik
Memahami dan menjelaskan pandangan aliran Humanistik dalam tentang kepribadian yang sehat serta mampu membedakan aliran Psikoanalisa,Behaviortistik dan Humanistik tentang kepribadian yang sehat
Ahli-ahli psikologi pertumbuhan kebanyakan memandang diri mereka sebagai ahli-ahli psikologi humanistik telah memiliki suatu pandangan yang segar terhadap kodrat manusia. Apa yang mereka lihat adalah suatu tipe orang yang berbeda dari apa yang di gambarkan oleh behaviorisme dan psikoanalisis, bentuk-bentuk psikologi tradisional.
Ahli-ahli psikologi humanisik semakin kritis terhadap tradisi-tradisi ini, karena mereka percaya bahwa behaviorisme dan psikoanalisismemberikan pandangan-pandangan terbatas tentang kodrat manusia, mengabaikan puncak-puncak yang akan didaki oleh orang-orang yang memiliki potensi. Tuduhan dari pengeritik-pengeritikini adalah bahwa behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin “ suatu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum”.
Individu digambarkan sebagai suatu organisme yang tersusun baik, teratur, dan ditemtukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas, seperti suatu alat pengatur napas. Psikoanalisis telah memberi kepada kita hanya sisi yang sakit atau pincang dari kodrat manusia karena hanya berpusat pada tingkah laku yang neurotis dan psikotis. Freud dan orang-orang yang megikuti ajaran-ajarannyamemepelajari kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan kepribadian yang sehat yang paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik.
Baik behaviorisme maupun psikoanalisis tidakberbicara mengenai potensi kita untuk bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak daripada yang ada. Tentu saja, segi-segi pandangan ini memberikan suatu gambaran yang pesimistis tentang kodrat manusia. Kita dilihat oleh para behavioris sebagi orang-orang yang memberikan respons secra pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan oleh ahli-ahli psikoanalisis sebagai korban dari kekuatan-kekuatan biologis dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Konsep kepribadian yang sehat sangat penting. Isinya sulit, menantang, dan kompleks, penuh dengan hal-hal yang tidak diketahui dan kebenaran-kebenaran setengah-setengah, dan sudah pasti merupakan suatu metode dan juga khayalan. Seperti telah diketahui, konsep itu menggambarkan topik yang berusaha mencakup kepribadian manusia.



B. Pendapat Allport
Memahami dan menjelaskan perkembangan proplum sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat
Allport lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusi, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti di kemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah lakumereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka.
Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang.

Sumber :
Schultz,Duane.1991.Psikologi pertumbuhan.Yogyakarta:Kanisius

Sabtu, 31 Maret 2012

Alasan pria menyukai wanita yang humoris ???

Alasan pria menyukai wanita yang humoris ???
Hampir semua wanita menyukai pria yang humoris. Namun bukan hanya wanita saja yang menyukai sifat humoris seorang pria, ternyata hal itu juga berlaku bagi pria. Kaum adam pun memilih wanita yang memiliki rasa humor yang tinggi. Apa lagi kalau wanita itu cantik dan lain sebaginya tentu itu merupakan kado istimewa bagi kehidupan pria.
Dalam sebuah survei dan menurut poling yang dilakukan situs Your Tango kepada 200 ribu pria, rasa humor masuk ke dalam peringkat ke-empat yang disukai pria dari wanita. Itu berarti wanita yang riang, memiliki rasa humor dan tidak kaku sangat penting ditunjukkan ketika berkencan. Mau tahu apa yang menjadi alasan pria menyukai wanita yang humoris ???
Inilah 3 alasan pria menyukai wanita yang humoris :
1. Dapat Mencairkan Suasana
Saat kencan terkadang pria bingung untuk memulai pembicaraan dengan wanita, apa lagi bila itu adalah kencan pertama, mereka pun bisa merasa tegang. Namun ketika berbincang dengan wanita yang humoris, suasana tegang dan kaku tidak akan berlangsung lama dan itu akan mendorong pria lebih akrab. Pria pun akan merasakan kedekatan yang cukup cepat.
2. Membuat Pria Merasa Nyaman
Memiliki rasa humor merupakan salah satu faktor yang membuat pria merasa nyaman ada di dekat wanita. Itulah sebabnya, pria menjadi lebih terikat dengan wanita yang tampak selalu riang dan bisa menertawakan dirinya sendiri. Karena tipe wanita seperti itu akan selalu memberi sausana ceria dan kesan berbeda dari wanita biasa.
Pria dan wanita memiliki pola pikir yang berbeda, makanya ketika wanita bisa diajak tertawa bersama hal tersebut menjadi sangat istimewa. Membuat perasaan seolah-olah ada chemistry yang menghubungkan Anda dan si dia. Keuntungan lain dari momen tertawa bersama adalah Anda dapat menjadi diri sendiri tanpa perlu menutupi kepribadian dengan topeng.
3. Tidak Membosankan
Untuk membuat relationship tidak kaku dan menjadi rutinitas belaka sangat penting untuk terus-menerus melakukan hal baru. Dan wanita yang funny biasanya memiliki wawasan yang cukup luas, selalu memiliki topik dan joke baru yang bisa dibagikan kepada pasangan. Makanya tidak jarang lho pria rela menurunkan standar fisik kriteria pasangannya untuk wanita yang bisa membuat hari-harinya menjadi lebih ceria.

Gangguan Jiwa " Kesehatan Mental "

Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa, Halusinasi, Ilusi,Terapi Kognitif, Terapi Keluarga, Model Keperawatan Jiwa, Pakar Keperawatan Jiwa, Asuhan Keperawatan Gangguan Jiwa, terapi spiritual, cerita gangguan jiwa, terapi psikofarmaka, model konsep keperawatan jiwa, terapi aktivitas kelompok, Diagnosa keperawatan jiwa, psikopat, Rumah Sakit Jiwa, Trauma.
Banyak gangguan kejiwaan yang muncul pada kehidupan manusia diawali oleh rendahnya kecerdasan emosi karena tidak mampu mengendalikan dorongan emosionalnya, membebani jiwa dengan pikiran, perasaan dan perbuatan yang terus menerus mengganggu kesehatan jiwa dan raga. Walaupun demikian ada beberapa gangguan kejiwaan karena factor organis.
Gangguan jiwa juga dapat diartikan sebagai adanya kondisi atau situasi kejiwaan yang negatif, menyebabkan perilaku, pikiran, dan perasaannya tidak sesuai dengan lingkungannya.

Faktor Penyebab Gangguan Jiwa
Beberapa factor yang diduga menjadi penyebab sikozofrenia antara lain :
1. Faktor genetik;
2. Virus;
3. Auto antibody;
4. Malnutrisi.
Gejala-gejala Gangguan jiwa
Gangguan Jiwa menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita atau orang-orang yang dekat dengan penderita. Ada beberapa gejala utama gangguan jiwa:
• Gejala-gejala fisik “somatic”. mempengaruhi tubuh dan fungsi fisik seperti sakit kepala, lelah dan gangguan tidur
• Gejala-gejala perasaan –emosional
• Gejala-gejala pikiran “kognitif”
• Gejala-gejala persepsi






Klasifikasi Gangguan Kejiwaan
Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) menyusun klasifikasi gangguan kejiwaan sebagai berikut:
• Gangguan psikomatik (contoh: schizophrenia)
• Gangguan cemas (contoh:panic attack, phobia)
• Gangguan mood (contoh:bipolar mood, depression)
• Gangguan amnestic (contoh: amnesia)
• Gangguan tidur (contoh: insomnia, mimpi buruk)
• Gangguan makan (contoh: obesitas, anorexia, nervosa, bulimia)
• Gangguan seksual (contoh : premature ejaculation, dysparenia, vaginismus)
Macam-macam gangguan jiwa
1. Skizofrenia.
Skizofrenia merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar. Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana-mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentang sebab-musabab dan patogenisanya sangat kurang. Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menuju kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi pemulihan sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir dengan personalitas yang rusak ” cacat ”
2. Depresi
Depresi adalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan dengan penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang mendalam. Depresi menyerupai kesedihan yang merupakan perasaan normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya kematian orang yang dicintai. Sebagai ganti rasa ketidaktahuan akan kehilangan seseorang akan menolak kehilangan dan menunjukkan kesedihan dengan tanda depresi. Individu yang menderita suasana perasaan (mood) yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktiftas. Depresi dianggap normal terhadap banyak stress kehidupan dan abnormal hanya jika ia tidak sebanding dengan peristiwa penyebabnya dan terus berlangsung sampai titik dimana sebagian besar orang mulai pulih.
3. Kecemasan
Kecemasan sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-baiknya. Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesifik. Penyebabnya maupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali. Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkat berat.
Penyebab Umum Gangguan jiwa
Manusia bereaksi secara keseluruhan, secara holistik, atau dapat dikatakan juga, secara somato-psiko-sosial. Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psikis. Hal ini tidak berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia ialah keturunan, usia dan Jenis Kelamin, keadaan fisik, keadaan psikologik, keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang dicintai, agresi, rasa permusuhan, hubungan antar manusia, dan sebagainya.

Psikologi Perkembangan " Kesehatan Mental "

Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya.
Menurut beberapa para ahli, ada beberapa fase atau periodisasi psikologi perkembangan individu, yaitu:
1. Periodisasi yang berdasar biologis.
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu a) Fase anak kecil : 0 – t th, b) Fase anak sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin, dan c) Fase remaja : 14 – 21 th
2. Periodisasi yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis adalah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa psikologi perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya. Fase-fase tersebut yaitu: a) Dari lahir sampai masa “trotz”( kegoncangan) pertama: kanak-kanak awal. b) Trotz pertama sampai trotz kedua : masa keserasia bersekolah. c) Trotz kedua sampai akhir remaja: masa kematangan
3. Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya.
Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut Elizabeth B. Hurlock :
a) Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan
b) Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
c) Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
d) Masa kanak-kanak awal (early childhood):2-6 th
e) Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
f) Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th
g) Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
h) Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
i) Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
j) Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..

Tahap perkembangan moral Kohlberg
Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan penalaran moralnya seperti yang diungkapkan oleh Lawrence Kohlberg. Teori ini berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan dasar dari perilaku etis, mempunyai enam tahapan perkembangan yang dapat teridentifikasi. Kohlberg menggunakan cerita-cerita tentang dilema moral dalam penelitiannya, dan ia tertarik pada bagaimana orang-orang akan menjustifikasi tindakan-tindakan mereka bila mereka berada dalam persoalan moral yang sama. Kohlberg kemudian mengkategorisasi dan mengklasifikasi respon yang dimunculkan ke dalam enam tahap yang berbeda. Keenam tahapan tersebut dibagi ke dalam tiga tingkatan: pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional.Teorinya didasarkan pada tahapan perkembangan konstruktif; setiap tahapan dan tingkatan memberi tanggapan yang lebih adekuat terhadap dilema-dilema moral dibanding tahap/tingkat sebelumnya.

Tahapan-tahapan
Tingkat 1 (Pra-Konvensional)
1. Orientasi kepatuhan dan hukuman
2. Orientasi minat pribadi
Tingkat 2 (Konvensional)
3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas
( Sikap anak baik)
4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial
( Moralitas hukum dan aturan)
Tingkat 3 (Pasca-Konvensional)
5. Orientasi kontrak sosial
6. Prinsip etika universal
( Principled conscience)

Pra-Konvensional
Tingkat pra-konvensional dari penalaran moral umumnya ada pada anak-anak, walaupun orang dewasa juga dapat menunjukkan penalaran dalam tahap ini. Seseorang yang berada dalam tingkat pra-konvensional menilai moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensinya langsung. Tingkat pra-konvensional terdiri dari dua tahapan awal dalam perkembangan moral, dan murni melihat diri dalam bentuk egosentris.
Tahap pertama, individu-individu memfokuskan diri pada konsekuensi langsung dari tindakan mereka yang dirasakan sendiri. Sebagai contoh, suatu tindakan dianggap salah secara moral bila orang yang melakukannya dihukum. Semakin keras hukuman diberikan dianggap semakin salah tindakan itu Sebagai tambahan, ia tidak tahu bahwa sudut pandang orang lain berbeda dari sudut pandang dirinya. Tahapan ini bisa dilihat sebagai sejenis otoriterisme.
Tahap dua, menempati posisi apa untungnya buat saya, perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Dalam tahap dua perhatian kepada oranglain tidak didasari oleh loyalitas atau faktor yang berifat intrinsik. Kekurangan perspektif tentang masyarakat dalam tingkat pra-konvensional, berbeda dengan kontrak sosial (tahap lima), sebab semua tindakan dilakukan untuk melayani kebutuhan diri sendiri saja. Bagi mereka dari tahap dua, perpektif dunia dilihat sebagai sesuatu yang bersifat relatif secara moral.
Konvensional
Tingkat konvensional umumnya ada pada seorang remaja atau orang dewasa. Orang di tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya dengan pandangan dan harapan masyarakat. Tingkat konvensional terdiri dari tahap ketiga dan keempat dalam perkembangan moral.
Tahap tiga, seseorang memasuki masyarakat dan memiliki peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atau ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seorang anak baik untuk memenuhi harapan tersebut.
Tahap empat, adalah penting untuk mematuhi hukum, keputusan, dan konvensi sosial karena berguna dalam memelihara fungsi dari masyarakat. Penalaran moral dalam tahap empat lebih dari sekedar kebutuhan akan penerimaan individual seperti dalam tahap tiga; kebutuhan masyarakat harus melebihi kebutuhan pribadi.
Pasca-Konvensional
Tingkatan pasca konvensional, juga dikenal sebagai tingkat berprinsip, terdiri dari tahap lima dan enam dari perkembangan moral. Kenyataan bahwa individu-individu adalah entitas yang terpisah dari masyarakat kini menjadi semakin jelas. Perspektif seseorang harus dilihat sebelum perspektif masyarakat. Akibat ‘hakekat diri mendahului orang lain’ ini membuat tingkatan pasca-konvensional sering tertukar dengan perilaku pra-konvensional.
Tahap lima, individu-individu dipandang sebagai memiliki pendapat-pendapat dan nilai-nilai yang berbeda, dan adalah penting bahwa mereka dihormati dan dihargai tanpa memihak. Permasalahan yang tidak dianggap sebagai relatif seperti kehidupan dan pilihan jangan sampai ditahan atau dihambat.
Tahap enam, penalaran moral berdasar pada penalaran abstrak menggunakan prinsip etika universal. Hukum hanya valid bila berdasar pada keadilan, dan komitmen terhadap keadilan juga menyertakan keharusan untuk tidak mematuhi hukum yang tidak adil. Hak tidak perlu sebagai kontrak sosial dan tidak penting untuk tindakan moral deontis. Keputusan dihasilkan secara kategoris dalam cara yang absolut dan bukannya secara hipotetis secara kondisional.

Selasa, 20 Maret 2012

Konsep Kesehatan Mental

KESEHATAN MENTAL
1. Jelaskan apa itu konsep sehat beserta dimensinya !
Sehat menurut Fromm adalah ahli teori pertama yang di bicarakan sampai sekarang , yang menyamakan kesehatan psikologis dengan kebahagiaan . kebahagiaan merupakan suatu bagian integral dari kepribadian sehat , bukan suatu hasil sampingan yang terjadi kebetulan (seperti pandangan Allport dan Rogers). Kebahagiaan merupakan hasil dari kehidupan produktif dan membantu serta memajukan tingkat-tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Kebahagiaan sungguh-sungguh merupakan suatu bagian dari kehidupan sehat sehingga dapat diambil sebagai bukti dari tingkat kesehatan psikologis yang telah di cap seseorang.
TYPE : health models
Subtypes : healthy environments subjectives or lay models of health ecological models of health social-ecological health models
Example : Salutogenesis
TYPE : Health behavior models (Antonovsky)
Subtypes : cognitive health behavior models locus of control models behavioral intention
Example : health beliefs model (Becker)
- Theory of reasion action models (Fishbein&Ajzen)
- Theory of planned behavior (Ajzen&Madden)
- Theory of social behavior (1977-Triandis)
- Protection motivation theory (Rogers)
- Social-cognitive health behavior Theory
TYPE : Health promotion
Subtypes : Applied health models
Examples : Social-ecological models of health education
TYPES : Health education models
Subtypes : Health education planning models
Example : PRECEDE (1980-Green et all)
- Compregensive health education models (Sullivan)
- Model for health education planning (Ross&Mico)
- Health education promotion planning models (1987-Dignan&Carr)


2. Jelaskan mengenai sejarah perkembangan kesehatan mental !
Psikologi kesehatan adalah salah satu bagian dari psikologi klinis yang dikenal dengan istilah “medical psychology”, dan sekarang selalu di kaitkan dengan “behavioral medicine”. Dasar pemikiran Psikologi kesehatan adalah adanya hubungan antara pikiran manusia (mind) dan tubuhnya. Definisi behavioral medicine adalah integrasi dari ilmu perilaku dengan praktik dan ilmu kedokteran (Miller dalam phares 1992).
Walaupun sudah di usulkan hampir 20 tahun yang lalu definisi ini masih tetap banyak di gunakan dalam beberapa literature. Definisi psikologi kesehatan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Psikologi kesehatan menyangkut bagian khusus dari bidnag ilmiah psikologi yang memfokuskan pada studi perilaku yang memiliki kaitan dengan kesehatan dan penerapan dari kesehatan ini.
2. Penekan pada peran perilaku yang normal di dalam mempromosikan kesehatan (promosi kesehatan dan pencegahan dasar) pada level mikro,meso dan makro, dan menyembuhkan penyimpangan kesehatan.
3. Banyak bidang psikologi yang berbeda dapat memberikan sumbangan kepada bidang psikologi kesehatan.
Matarazzo (Smet,1994) mengatakan bahwa tugas psikologi kesehatan adalah mengidentifikasi faktor resiko penyakit, patogen, dan imunogen yang paling banyak terjadi, dan interaksi diantaranya, untuk menerangkan, dan untuk memprakasai pertumbuhan perilaku secara tepat.
- Sudah lama diakui bahwa kesehatan di pengaruhi oleh macam-macam faktor .
Schimdt dkk (1990) memberikan suatu tinjauan model kesehatan yang digunakan dalam psikologi kesehatan , ada tiga jenis model kesehatan yaitu:
a. Model kesehatan (health models)
b. Model perilaku kesehatan (health behavior models)
c. Model pendidikan atau promosi kesehatan (health promotion and education models)
3. Bagaimana pribadi seseorang dapat berkembang !
a. Jelaskan menurut teori perkembangan kepribadian Erikson .
Erik Erikson mengembangkan teori tahapan perkembangan psikososial . Teori berisi delapan tahapan perkembangan sepanjang rentang kehidupan. Masing-masing tahapan terdapat krisis pribadi yang berbeda. Masing-masing tahapan juga terdapat pembelajaran utama atau virtue apabila mampu melewati krisis.

Tabel Tahap Perkembangan Psikoseksual & Psikososial

Tahap Psikoseksual Usia Tahap Psikososial Nilai
Oral lahir sampai 12-18 bulan Basic trust vs Mistrust Hope
Anal 12-18 bulan sampai 3 thn Autonomy vs Shame & Doubt Will
Phalic 3 thn sampai 6 thn Initiative vs Guilt Purpose
Latency 6 thn sampai remaja Industry vs Inferiority Skill
Genital Remaja sampai dewasa Identity vs Identity confusion Fidelity
Awal
Dewasa awal Intimacy vs Isolation Love
Paruhbaya Generativity vs Stagnation Care
Dewasa Akhir Integrity vs Despair Wisdom








b. Jelaskan menurut teori perkembangan kepribadian Freud.
Teori psikoseksual Freud mengemukakan bahwa perilaku manusia dimotivasi oleh dorongan alam bawah sadar ( unconscious ). Psikoanalisis merupakan terapi yang memberikan pencerahan ke dalam konflik emosional alam bawah sadar.
Karakteristik Kepribadian :
Id : menekankan prinsip kesenangan
Ego : menekankan pada prinsip realitas
Superego : mengikuti norma-norma sosial yang berlaku

Tahap-Tahap Perkembangan
Anak melewati serangkaian tahap secara dinamis berlainan bersama lima tahun pertama kehidupan, kemudian selama suatu periodelima atau enam tahun berikutnya periode laten dinamika tersebut kurang lebih menjadi stabil. Dengan adanya masa adolesen, dinamika itu muncul kemudian secara bertahap menjadi tenang ketika remaja memasuki masa dewasa. Bagi Freud tahun-tahun kehidupan yang hanya beberapa itu memiliki peranan yang menentukan bagi pembentukan kepribadian.
Masing-masing tahap perkembangan selama lima tahun pertama di tentukan oleh cara-cara reaksi suatu zona tubuh tertentu. Adapun fase-fase tersebut ialah :
Tahap Usia Konflik Muncul
Oral Lahir sampai 15 bulan Menghisap & menyusui
Anal 12-18 bulan sampai 3 tahun Toillet training
Phalic 3 sampai 6 tahun Attachment pada orang tua
Latency 6 sampai remaja Sosialisasi
Genital Remaja sampai dewasa Kematangan seksualitas

4. Jelaskan apa itu kepribadian sehat !

Kepribadian Sehat Psikoanalisa dan Behavioristik
Pada dasarnya kedua teori ini sama-sama mengabaikan potensi/kodrat manusia. Akan tetapi ada beberapa perbedaan juga yang sangat mendasar. Sebagai berikut :

1. Psikoanalisa
• Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman dini
• Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
• Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
• Manusia didorong oleh dorongan seksual agresif
• Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang direpresi.
Dalam aliran Psikoanalisa ini bisa dibilang manusia adalah korban tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak. Aliran ini melihat dari sisi negative individu, alam bawah sadar (id,ego,superego, mimpi dan masa lalu.

2. Behaviorisme yaitu :
• Mementingkan faktor lingkungan
• Menekankan pada faktor bagian
• Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
• Sifatnya mekanis
• Mementingkan masa lalu
manusia diperlukan sebagai mesin, layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya. Aliran ini menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan ciri-cirinya yaitu : tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan krativitas.

Sehat secara psikologis kebanyakan termotivasi oleh proses yang di sadari, mempunyai perluasan atas rasa tentang diri, berhubungan dengan penuh kasih sayang dengan orang lain, menerima diri mereka apa adanya, mempunyai persepsi realistis mengenai dunia serta memiliki wawasan humor dan filosofi kehidupan yang menyeluruh.





Sumber : Ardani,T.A.,Rahayu,I.T.,Sholichatun,Y .2007. Psikologi klinis.Yogyakarta:Graha ilmu
Baihaqi,MIF.2008.Psikologi perkembangan.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya
Desmita.2010.Psikologi pertumbuhan.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya

Konsep Kesehatan Mental

KESEHATAN MENTAL
1. Jelaskan apa itu konsep sehat beserta dimensinya !
Sehat menurut Fromm adalah ahli teori pertama yang di bicarakan sampai sekarang , yang menyamakan kesehatan psikologis dengan kebahagiaan . kebahagiaan merupakan suatu bagian integral dari kepribadian sehat , bukan suatu hasil sampingan yang terjadi kebetulan (seperti pandangan Allport dan Rogers). Kebahagiaan merupakan hasil dari kehidupan produktif dan membantu serta memajukan tingkat-tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Kebahagiaan sungguh-sungguh merupakan suatu bagian dari kehidupan sehat sehingga dapat diambil sebagai bukti dari tingkat kesehatan psikologis yang telah di cap seseorang.
TYPE : health models
Subtypes : healthy environments subjectives or lay models of health ecological models of health social-ecological health models
Example : Salutogenesis
TYPE : Health behavior models (Antonovsky)
Subtypes : cognitive health behavior models locus of control models behavioral intention
Example : health beliefs model (Becker)
- Theory of reasion action models (Fishbein&Ajzen)
- Theory of planned behavior (Ajzen&Madden)
- Theory of social behavior (1977-Triandis)
- Protection motivation theory (Rogers)
- Social-cognitive health behavior Theory
TYPE : Health promotion
Subtypes : Applied health models
Examples : Social-ecological models of health education
TYPES : Health education models
Subtypes : Health education planning models
Example : PRECEDE (1980-Green et all)
- Compregensive health education models (Sullivan)
- Model for health education planning (Ross&Mico)
- Health education promotion planning models (1987-Dignan&Carr)


2. Jelaskan mengenai sejarah perkembangan kesehatan mental !
Psikologi kesehatan adalah salah satu bagian dari psikologi klinis yang dikenal dengan istilah “medical psychology”, dan sekarang selalu di kaitkan dengan “behavioral medicine”. Dasar pemikiran Psikologi kesehatan adalah adanya hubungan antara pikiran manusia (mind) dan tubuhnya. Definisi behavioral medicine adalah integrasi dari ilmu perilaku dengan praktik dan ilmu kedokteran (Miller dalam phares 1992).
Walaupun sudah di usulkan hampir 20 tahun yang lalu definisi ini masih tetap banyak di gunakan dalam beberapa literature. Definisi psikologi kesehatan ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Psikologi kesehatan menyangkut bagian khusus dari bidnag ilmiah psikologi yang memfokuskan pada studi perilaku yang memiliki kaitan dengan kesehatan dan penerapan dari kesehatan ini.
2. Penekan pada peran perilaku yang normal di dalam mempromosikan kesehatan (promosi kesehatan dan pencegahan dasar) pada level mikro,meso dan makro, dan menyembuhkan penyimpangan kesehatan.
3. Banyak bidang psikologi yang berbeda dapat memberikan sumbangan kepada bidang psikologi kesehatan.
Matarazzo (Smet,1994) mengatakan bahwa tugas psikologi kesehatan adalah mengidentifikasi faktor resiko penyakit, patogen, dan imunogen yang paling banyak terjadi, dan interaksi diantaranya, untuk menerangkan, dan untuk memprakasai pertumbuhan perilaku secara tepat.
- Sudah lama diakui bahwa kesehatan di pengaruhi oleh macam-macam faktor .
Schimdt dkk (1990) memberikan suatu tinjauan model kesehatan yang digunakan dalam psikologi kesehatan , ada tiga jenis model kesehatan yaitu:
a. Model kesehatan (health models)
b. Model perilaku kesehatan (health behavior models)
c. Model pendidikan atau promosi kesehatan (health promotion and education models)