Sabtu, 31 Maret 2012

Gangguan Jiwa " Kesehatan Mental "

Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa, Halusinasi, Ilusi,Terapi Kognitif, Terapi Keluarga, Model Keperawatan Jiwa, Pakar Keperawatan Jiwa, Asuhan Keperawatan Gangguan Jiwa, terapi spiritual, cerita gangguan jiwa, terapi psikofarmaka, model konsep keperawatan jiwa, terapi aktivitas kelompok, Diagnosa keperawatan jiwa, psikopat, Rumah Sakit Jiwa, Trauma.
Banyak gangguan kejiwaan yang muncul pada kehidupan manusia diawali oleh rendahnya kecerdasan emosi karena tidak mampu mengendalikan dorongan emosionalnya, membebani jiwa dengan pikiran, perasaan dan perbuatan yang terus menerus mengganggu kesehatan jiwa dan raga. Walaupun demikian ada beberapa gangguan kejiwaan karena factor organis.
Gangguan jiwa juga dapat diartikan sebagai adanya kondisi atau situasi kejiwaan yang negatif, menyebabkan perilaku, pikiran, dan perasaannya tidak sesuai dengan lingkungannya.

Faktor Penyebab Gangguan Jiwa
Beberapa factor yang diduga menjadi penyebab sikozofrenia antara lain :
1. Faktor genetik;
2. Virus;
3. Auto antibody;
4. Malnutrisi.
Gejala-gejala Gangguan jiwa
Gangguan Jiwa menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita atau orang-orang yang dekat dengan penderita. Ada beberapa gejala utama gangguan jiwa:
• Gejala-gejala fisik “somatic”. mempengaruhi tubuh dan fungsi fisik seperti sakit kepala, lelah dan gangguan tidur
• Gejala-gejala perasaan –emosional
• Gejala-gejala pikiran “kognitif”
• Gejala-gejala persepsi






Klasifikasi Gangguan Kejiwaan
Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) menyusun klasifikasi gangguan kejiwaan sebagai berikut:
• Gangguan psikomatik (contoh: schizophrenia)
• Gangguan cemas (contoh:panic attack, phobia)
• Gangguan mood (contoh:bipolar mood, depression)
• Gangguan amnestic (contoh: amnesia)
• Gangguan tidur (contoh: insomnia, mimpi buruk)
• Gangguan makan (contoh: obesitas, anorexia, nervosa, bulimia)
• Gangguan seksual (contoh : premature ejaculation, dysparenia, vaginismus)
Macam-macam gangguan jiwa
1. Skizofrenia.
Skizofrenia merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar. Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana-mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentang sebab-musabab dan patogenisanya sangat kurang. Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menuju kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi pemulihan sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir dengan personalitas yang rusak ” cacat ”
2. Depresi
Depresi adalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan dengan penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang mendalam. Depresi menyerupai kesedihan yang merupakan perasaan normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya kematian orang yang dicintai. Sebagai ganti rasa ketidaktahuan akan kehilangan seseorang akan menolak kehilangan dan menunjukkan kesedihan dengan tanda depresi. Individu yang menderita suasana perasaan (mood) yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktiftas. Depresi dianggap normal terhadap banyak stress kehidupan dan abnormal hanya jika ia tidak sebanding dengan peristiwa penyebabnya dan terus berlangsung sampai titik dimana sebagian besar orang mulai pulih.
3. Kecemasan
Kecemasan sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-baiknya. Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesifik. Penyebabnya maupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali. Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkat berat.
Penyebab Umum Gangguan jiwa
Manusia bereaksi secara keseluruhan, secara holistik, atau dapat dikatakan juga, secara somato-psiko-sosial. Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psikis. Hal ini tidak berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia ialah keturunan, usia dan Jenis Kelamin, keadaan fisik, keadaan psikologik, keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang dicintai, agresi, rasa permusuhan, hubungan antar manusia, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar